Medan, detik86news.com - Masa reses merupakan masa dimana para Anggota Dewan bekerja di luar gedung DPR, menjumpai konstituen di daerah pemilihannya (Dapil) masing-masing untuk menjaring, menampung aspirasi konstituen serta melaksanakan fungsi pengawasan yang dikenal dengan kunjungan kerja.
Usai melaksanakan Reses I T.A. 2024 Jumat s.d Senin, tanggal 19 s.d 22 Januari 2024, DPRD Medan menggelar Rapat Pari purna untuk mendengar penyampaian laporan hasil Reses I anggota DPRD tahun 2024 daerah pemilihan 1 sampai dengan 5 di Jalan Kapten Maulana Lubis no. 1, Senin (19/2/ 2024).
"Sebagaimana diatur dalam pasal 86 ayat 5 peraturan DPRD kota Medan Nomor 1 Tahun 2023 tentang perubahan kedua atas Peraturan DPRD kota Medan Nomor 1 tahun 2018 tentang tata tertib yang menyebutkan anggota DPRD wajib membuat laporan hasil atas pelanggaran reses kepada pimpinan DPRD melalui Paripurna, "ungkap Ketua DPRD Medan Hasyim, S.E. pada pembukaan Rapat Paripurna DPRD Kota Medan.
"Untuk itulah dalam rapat paripurna Dewan yang terhormat ini kita akan mendengar penyampaian laporan hasil Reses I anggota DPRD tahun 2024 daerah pemilihan 1 sampai dengan 5," lanjut Hasyim.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Medan, Hasyim, S.E., didampingi Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga, Rajuddin Sagala, dan Bahrumsyah, dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution didampingi Sekda Pemko Medan, Wiriya Al Rahman serta Sekwan DPRD Medan, Ali Sipahutar.
Sebagian besar laporan hasil reses anggota DPRD Kota Medan dari daerah pemilihan (dapil) 1 sampai 5 tersebut terkait infrastruktur, baik menyangkut jalan maupun drainase yang disampaikan warga saat anggota dewan melaksanakan reses.
Foto : Juru bicara dapil II (Medan Belawan, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan) Jaya Saputra |
Juru bicara dapil II (Medan Belawan, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan) Jaya Saputra yang menyatakan mereka banyak menampung keluhan dan aspirasi warga masyarakat terkait jalan, drainase dan lampu penerangan jalan umum.
Pada pelaksanaan reses, masyarakat Jalan Marelan 3 Gg.Nangka Kel.Terjun mengeluhkan Pembetonan Jalan, sementara warga Dan Drainase Di Jl.Marelan 3 Gg.Nangka Kel.Terjun Kec.Medan Marelan dan masyarakat Jl.Baut Lingk 2 Tanah Enam Ratus Kec.Medan Marelan menyoroti perbaikan Drainase .
Selain itu, warga Jalan Kampung Keluarga Lingkungan 8 Kel. Martubung Kec. Medan Medan Labuhan Menyampaikan Kepada Pemerintah mengenai maraknya peredaran narkoba di kawasan tersebut serta minta lebih ditingkatkan keamanan karena sudah banyak warga kehilangan sepeda motor.
Karenanya segenap OPD terkait, hendaknya berkreasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga permasalahan dan keluhan masyarakat dapat diselesaikan dengan cepat dan mengantisipasi segala kendala-kendala yang terjadi di lapangan tanpa menambah beban warga tetapi Bersama segenap pihak untuk bekerjasama untuk mewujudkan Kota Medan yang Maju dan Berkah sebagaimana yang kita cita-citakan.
Para anggota DPRD Kota Medan dapil II adalah H. T. Bahrumsyah, SH, H.Surianto, SH, Margaret T. Edriansyah Rendy, S.H., Mulia Asri Rambe, S.H, Janses Simbolon, Abdul Latif Lubis, M.P.d, Abdul Rani, Ishaq Abrar Mustafa Tarigan, S.IP Sudari, ST Haris Kelana Damanik, S.T. Jaya Saputra.
Foto : Rudiawan Sitorus selaku juru bicara dapil I, meliputi Medan Barat, Medan Baru,. Medan Helvetia dan Medan Petisah |
Rudiawan Sitorus selaku juru bicara dapil I, meliputi Medan Barat, Medan Baru,. Medan Helvetia dan Medan Petisah, dalam laporan hasil reses itu menyampaikan banyak menerima keluhan mengenai infrastruktur, seperti dikeluhkan Warga Jl. Jawa belakang Pasar Sikambing memohon perbaikan jalan yang telah rusak.
Begitu juga Warga Jl. Karya Gg. Rukun Kel. Karang Berombak mengeluhkan pekerjaan pembuatan drainase yang terkesan asal-asalan dan saling tumpang tindih antara pekerjaan Pemko Medan, PLN serta Telkom.
Sementara Warga Kel. Helvetia Tengah memohon perataan jalan bekas galian PDAM Tirtanadi yang hingga saat ini masih terjadi cekungan di Jl. Helvetia Raya Kel. Helvetia Tengah, sedangkan Warga Kel. Karang Barombak, memohon untuk melakukan pemasangan lampu penerang jalan di titik Jl. Karya Gang Adil Dalam belakang Gereja GBKP.
Pada reses dilaksanakan anggota DPRD Dame Duma Sari Hutagalung, Edward Hutabarat, Robi, SE, Antonius D. Tumangangor, S.Sos, H. Rajudin Sagala, S.PdI, Rudiawan Sitorus S.Fil.I, M.Pem.I, Abdul Rahman Nasution, SH, Renville P. Napitupulu, S.T warga juga mengeluhkan berbagai permasalahan lainnya.
Dari pelaksanaan Kegiatan Reses ini disarankan kepada Pemko Medan melalui Bappeda Kota Medan agar lebih dibangun sinergitas oleh Pemko Medan, dalam hal ini Bappeda untuk mengakomodir saran dan pendapat maupun rumusan permasalahan dalam pokok-pokok pikiran DPRD yang diperoleh dari hasil reses penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bahan perumusan kegiatan, lokasi kegiatan dan kelompok sasaran yang selaras dengan pencapaian sasaran pembangunan yang telah ditetapkan oleh Pemko Medan.
Ihwan Ritonga mewakili Dapil 4 meliputi Medan Kota, Medan Denai, Medan Amplas dan Medan Area. |
Sementara pada Rapat Paripurna tersebut, Ihwan Ritonga yang mewakili Dapil 4 meliputi Medan Kota, Medan Denai, Medan Amplas dan Medan Area, bahwa dalam reses para anggota DPRD Kota Medan umumnya permasalahan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan sosial dan air bersih yang masih banyak dikeluhkan dan menjadi aspirasi masyarakat.
Anggota DPRD Medan Dapil 4 yaitu Hasyim, S.E., H. Ihwan Ritonga, S.E., M.M., Dedy Aksyari Nasution, S.T., David Roni Ganda Sinaga, S.E., Rudiyanto, S.Pd.I., Edi Saputra, S.T., M. Rizki Nugraha, S.E., Afif Abdillah, S.E.
Demikian juga reses yang dilaksanakan anggota DPRD dapil 5 masing-masing Erwin Siahaan, Drs. Daniel Pinem, Johannes Haratua Hutagalung, S.Sos, Ir. Hendri Duin, Mulia Syahputra Nasution, S.H., M.H, Abdullah Roni, Dhiyaul Hayati, S.Ag., M.Pd. dan Syaiful Ramadhan.
“Kami berharap hasil dari reses ini jadi bahan perumusan kebijakan pembangunan di Kota Medan, sehingga program kerja OPD di jajaran Pemko Medan dapat lebih optimal dan tepat sasaran sebagaimana harapan warga Kota Medan untuk meningikatkan taraf hidup dan kesejahteraannya dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia,” Abdullah Roni selaku juru bicara.dapil 5.
Usai membacakan laporan hasil reses dari masing-masing dari kelima dapil, maka selanjutnya Ketua DPRD Medan Hasyim menyerahkan kepada Sekda Kota Medan, Wiriya Al Rahman.
Foto : Sekda Kota Medan, Wiriya Al Rahman mewakili Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution |
Sekda Kota Medan, Wiriya Al Rahman mewakili Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution menyampaikan ini akan menjadi prioritas dari OPD terkait atas penyampaian aspirasi kepada Anggota DPRD Medan saat reses.
Pelaksanaan reses DPRD merupakan salah satu fungsi yang saya pandang cukup penting dalam membangun komunikasi pembangunan secara timbal balik, untuk itu saya minta kepada seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Medan agar benar-benar memperhatikan dan memberikan atensi lebih terhadap hasil reses ini, sekaligus menjadi bahan evaluasi dan refleksi kita bersama untuk memberi yang terbaik bagi masyarakat dan pembangunan Kota Medan di masa yang akan datang”, kata Wiriya Alrahman.
Ketua DPRD Medan Hasyim,S.E |
Seusai paripurna, Ketua DPRD Medan Hasyim meminta agar aspirasi segera dilaksanakan oleh OPD. “Selain permasalahan infrastruktur seperti jalan dan drainase harus menjadi prioritas, begitu dengan lampu penerangan jalan serta bantuan PKH, kesehatan dan pendidikan,” ucapnya.
Untuk air bersih dalam hal ini PDAM Tirtanadi, kita akan berkordinasi dengan Pemko Medan.”Karena pelanggan terbesar berada di Kota Medan, masalah debit dan kwalitas air yang dikeluhkan agar segera dibenahi oleh manajemen PDAM Tirtanadi Sumatera Utara,” ucap Hasyim seraya ini juga paling teratas dikeluhkan warga kepada Anggota DPRD Medan.
Foto : Penyerahan hasil Reses oleh Ktua DPRD Hasyim, S.E, Medan dan Sekda Kota Medan |
Diakui Hasyim, dalam laporan reses Tahun 2024 dari dapil 1 sampai 5 banyak sekali aspirasi masyarakat di daerah pemilihan masing-masing dari anggota DPRD seputar infrastruktur baik jalan drainase, maupun lampu penerangan jalan umum..
“Kami melihat persoalan permintaan dari warga banyak yang sudah tidak berfungsi, tentu ini segera perlu ditindaklanjuti dan juga perlu penambahan tiang tiang lampun listrik. Itu semua sangat perlu agar diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh Pemko medan dalam hal ini wali kota medan,” katanya.
Begitu juga terkait masalah gangguan air yang banyak terjadi di berbagai kecamatan Kota Medan, di mana air tidak mengalir dengan lancar, bahkan banyak warga yang menunggu subuh karena siang tidak mengalir. Kemudian banyak juga air bercampur lumpur sehingga k tidak bisa dikonsumsi
Pemko Medan, kata dia, diharapkan bisa berkoordinasi dengan PDAM Tirtanadi dan supaya diperhatikan kondisi di tengah masyarakat tentang masalah PAM atau air minum yang layak dikonsumsi.
Diakuinya, banyak juga persoalan lainnya yang diharapkan bisa menjadi catatan bagi Pemko Medan agar aspirasi-aspirasi itu bisa segera direalisasikan dan ditindaklanjuti, minimal di PAPBD sudah harus bisa dikerjakan atau direalisasikan.
“Infrastruktur harus menjadi atensi dari Pemko Medan karena banyak disoroti. Sebagai kota metropolitan memang tuntutan utama dari masyarakat Kota Medan itu adalah kondisi jalan yang kita harapkan mulus, termasuk drainase yang bisa berfungsi dengan baik. Kita lihat banya titik-titik jalan dengan kondisi drainase yang tidak tertangani atau drainase itu penuh dengan lumpur. Perlu penanganan dilakukan sesegera mungkin agar bisa berfungsi optimal,” kata hasyim. (JB)
0 Komentar