Detik86 news com , Medan - Peluang PDIP kembali tampil dominan di DPRD Medan terancam setelah mereka diperkirakan hanya mendapatkan 9 kursi di DPRD Medan. Jumlah kursi itu berkurang dari sebelumnya di mana pada Pemilu 2019 PDIP mampu menguasai DPRD Medan dengan 10 kursi.
Sekretaris PDI Perjuangan Kota Medan Robi Barus mengumumkan hal itu kepada wartawan pada Kamis (7/3/2024). Menurutnya, dari data sementara, PDIP minimal memperoleh sembilan kursi dewan. Salah satunya adalah dirinya sendiri yang unggul di Dapil I Medan bersama rekannya Lily.
Sementara Edward Hutabarat yang merupakan anggota DPRD Medan petahana diprediksi gagal.
Untuk Dapil II, PDIP hanya memperoleh satu kursi yang dimenangkan Margaret.
Persaingan ketat justru terjadi di Dapil III Kota Medan, petahana Wong Chun Sen dan Paul Mei Simanjuntak berhasil mempertahankan kursi, sementara Rumiris Siagian hanya tertinggal 75 suara dari Paul.
“Kemarin sempat Wong Chun Sen dan Rumiris Siagian, tapi setelah masuk suara Tembung posisi kedua diambil Paul Mei Simanjuntak,” ucap Robi Barus.
Di Dapil IV Kota Medan, Caleg PDIP yang duduk adalah Agus Setiawan dan David Roni Sinaga, namun Robi menyebut masih berpeluang PDIP mendapat tiga kursi. Kursi ketiga di Dapil IV Kota Medan berpeluang diduduki Boydo Panjaitan.
“Boydo dan David Roni selisih 200 suara, semoga bisa tiga kursi,” sambungnya.
Terakhir di Dapil V Kota Medan, Caleg PDIP yang menang adalah Jusuf Ginting dan Johannes Hutagalung.
Kepastian perolehan kursi masing-masing partai versi KPU baru akan diumumkan 20 maret mendatang. Sayangnya, masyarakat tidak lagi bisa mengakses informasi perolehan kursi setelah KPU tidak lagi menayangkan real count melalui websidenya.
Muncul kecurigaan langkah KPU itu adalah sebuah rekayasa karena mereka ingin bermain-main dengan suara partai. Salah satu partai yang kabarnya akan dipaksakan KPU lolos Parliamentary Threshold (PT) adalah PSI yang dipimpin Kaesang Pangerap, Purta Presiden Jokowi.
Semua lembaga survey sudah memastikan bahwa PSI tidak lolos PT karena suaranya di bawah 4 persen. Namun KPU sepertinya ingin memaksakan partai ini memperoleh suara di atas 4 persen sehingga bisa menempatkan politisinya di DPR RI. Maka itu penambahan suara besar-besaran PSI terus dilakukan secara mysterius.
Sehubungan dengan banyak sorotan atas kecurangan itu, sehingga KPU menghentikan penayangan real count penghitungan suara agar mereka lebih leluasa melakukan manipulasi. (BR)
0 Komentar