Medan, detik86News.com– Anggota Komisi IV DPRD Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Datuk Iskandar Muda.
Mendesak pemerintah Kota Medan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, serta lembaga terkait untuk segera duduk bersama.
Dalam mencari solusi atas ancaman abrasi air sungai yang semakin meyakinkan warga Medan.
Hal ini terkait dengan dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kota Medan.
“Sebagaimana yang kita saksikan, bencana hidrometeorologi telah membawa dampak besar bagi warga Medan, khususnya mereka yang tinggal di sepanjang aliran sungai.
Pemukiman warga di kawasan tepi sungai terancam abrasi yang berpotensi merusak lingkungan dan menimbulkan kerugian material”.
Ujar Datuk Iskandar Muda kepada wartawan, Minggu (1/12/2024), usai meninjau kawasan Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, yang terkena dampak abrasi.
Datuk menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
Penanganan abrasi dan bencana terkait lainnya tidak boleh ditunda, agar dampaknya tidak semakin meluas dan merugikan lebih banyak warga di masa depan.
“Bencana hidrometeorologi ini harus menjadi perhatian utama kita. Kita tidak bisa membiarkan ancaman abrasi ini terus berlanjut, seperti yang terjadi di Sungai Belawan di Medan Sunggal.
Kawasan-kawasan lain yang dilintasi sungai juga berpotensi mengalami hal yang sama,” ujar Datuk dengan tegas.
Ia mengungkapkan, beberapa kecamatan yang dilalui sungai, seperti Medan Johor, Sunggal, Polonia, Denai, Labuhan, dan lainnya, memiliki potensi terkena abrasi yang sangat besar.
Jika dibiarkan, masalah ini bisa berkembang menjadi ancaman besar bagi keselamatan warga.
"Ancaman abrasi ini harus segera diatasi. Sinergi antara pemerintah Kota Medan, Kabupaten Serdang Bedagai, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Serta lembaga-lembaga terkait, seperti Balai Wilayah Sungai dan Kementerian Pekerjaan Umum, sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
Datuk Iskandar Muda menegaskan bahwa solusi terhadap abrasi sungai memerlukan kesatuan langkah dan koordinasi antara berbagai pihak.
Pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan atas masalah sungai dan infrastruktur harus bekerja sama, duduk bersama, dan menyamakan persepsi untuk segera menemukan solusi konkret.
Selain mengunjungi Kampung Lalang, Datuk juga meninjau sejumlah kawasan di Medan yang terdampak bencana hidrometeorologi, seperti Medan Denai, Maimun, Labuhan, Johor, dan Polonia.
Ia menerima keluhan dari masyarakat terkait masalah kebutuhan air bersih, listrik, serta pembersihan lumpur pasca-banjir.
"Kami akan terus mengkoordinasikan keluhan-keluhan masyarakat ini dengan dinas terkait agar bisa segera ditemukan solusinya," pungkasnya.
Langkah sinergis antara pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat mengatasi masalah abrasi sungai yang semakin memburuk, serta mencegah dampak lebih lanjut yang bisa membahayakan warga Medan.(BR)
0 Komentar